Visi Radio CBB


Radio CBB didirikan pada bulan Juni 1971 dan menjadi pelopor radio dangdut FM pertama di Indonesia pada tahun 1990, yang selalu berkomitmen memberikan hiburan 100% dangdut untuk Jabodetabek, Indonesia dan dunia (dengan bantuan streaming).


"100 persen radio dangdut di Jakarta"


Menggabungkan kekuatan komunitas, acara dan penyiar yang energik, CBB selalu berusaha keras memberikan hiburan setiap saat sejangkau siar.



Misi Radio CBB





Sejarah Radio CBB


Awalnya CBB merupakan radio dari instansi Pajak, yang cuma bisa didengarkan di daerah Jakarta, yaitu daerah Sangaji.  dengan nama Cakti Budhi Bhakti yang merupakan moto dari instansi Pajak.

Pada tahun 1970 Pemerintah mengeluarkan aturan baru, bahwa setiap radio berbadan Hukum haruslah berbentuk Perseroan Terbatas (PT). CBB pun mematuhi aturan tersebut, sehingga namanya menjadi:

PT. Radio Cakti Budhi Bhakti

Perlahan lahan ternyata CBB sudah memiliki komunitas pendengar yang beraneka ragam. Lagu lagu dan materi siaranpun disesuaikan dengan segmentasinya, yaitu dengan berbagai etnis di seluruh nusantara. Mulai tahun 1971 – 1988 CBB makin mantap di jalur aneka ragam etnis ini. Program CBB makin beragam, mulai dari lagu Indonesia, dangdut, lagu dari sunda, jawa, batak, padang, ada juga lagu-lagu kroncong.

THE ONE AND ONLY-nya Dangdut!

Di era 90 an, CBB mulai berbenah karena di era ini mulai terasa adanya persaingan dengan stasiun radio lain, sekaligus hijrah dari frekwensi AM ke frekwensi di 107,55 FM. dan sapaan akrabnya kepada pendengar dengan sebutan Neng Manis dan Abang Sayang,  mengibarkan bendera radio yang berbasis lagu Dangdut Pertama di jalur FM.

Kerja keras team Radio CBB membuahkan hasil dan Radio CBB dapat meraih ranking pertama dari hasil SRI mulai tahun 1992, dimana CBB dengan misinya mengangkat khazanah musik Dangdut agar bisa dikonsumsi / digemari oleh kalangan menengah atas. Akhirnya mengadakan LCPD (Lomba Cipta dan Penyanyi Dangdut) yang Grand Finalnya diadakan di hotel berbintang 5 (Hotel Hilton). Dari hasil event ini musik dangdut mulai dikenal oleh kalangan menengah atas yang sebelumnya hanya di konsumsi oleh menengah ke bawah.

Salah satu usaha keras untuk menjaga komunitas pendengarnya adalah melalui kuis. Kuis Si Badut yang dikembangkan mendapat respons baik dari pendengar.  Radio CBB 107,55 FM sukses juga mengudara di arena Pekan Raya Jakarta pada tahun 1994, di frekwensi 101 FM dengan nama Radio Praja FM selama 1 bulan penuh. Dengan kehadiran radio CBB di frekwensi ini di kawasan PRJ), membuat Radio CBB dikenal oleh masyarakat yang berkunjung ke Pekan Raya Jakarta dari segala penjuru. CBB adalah radio pertama yang siaran langsung di PRJ.

CBB pun lambat laun berubah frekwensi, karena adanya penataan ulang seluruh frekwensi yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan per 1 Agustus 2004 Radio Cakti Budhi Bhakti berubah frekwensi yang tadinya FM 107,55 menjadi FM 105,4 sampai sekarang. Sampai sekarang CBB terus menemani pendengarnya dengan program program seru.    

Radio CBB selalu berusaha untuk menyenangkan komunitasnya, setiap tahun radio CBB  memprogramkan Tour ke berbagai tempat wisata, seperti pada tahun 1997 radio CBB dengan peserta 20 bus wisata ke Pantai Carita, tahun 1998 berwisata ke Gunung Mas puncak, dengan peserta 18 bus dan terakhir kembali hadir di Pantai Matahari dengan peserta 24 bus, dalam acara final Karaoke dengan melombakan 10 orang peserta, sekaligus pemenangnya mendapat hadiah untuk masuk ke dapur rekaman.